|
Jangan tertipu fotonya yang kelihatan padat, aslinya ini seperti sponge cake pada umumnya (empuk lembut) |
Resep ini hasil iseng memanfaatkan sisa baking kue kering yang menyisakan banyak sekali putih telur. Sebenarnya putih telur bisa dijadikan high protein smoothie dicampur dengan buah dan sayur dan diminum sebagai sarapan tapi saya kurang sreg bikin smoothie pakai putih telur yang tidak dipasteurisasi terlebih dulu, maka saya coba saja bikin cake pakai putih telur tersebut.
Resep Chocolate Cake ini selain rendah lemak dan tinggi protein, saya buat tanpa bahan pengembang tambahan sama sekali. Iya, serius, beneran, resep tanpa baking powder, baking soda, atau emulsifier sintetis, alias tanpa SP, TBM, Ovalette, dan sejenisnya. Pengembang cake ini murni dari putih telurnya saja dan karenanya maka Anda
diharapkan sudah menguasai teknik pengocokan putih telur dan teknik aduk balik jika ingin mencoba resep ini. Bagi pemula, saya sarankan untuk menonton video atau mencari informasi lebih mengenai kedua hal tersebut sebelum mencoba resep ini ya, supaya resiko kegagalannya lebih kecil, kalau tiba-tiba nekat nyoba bikin tanpa ada setidaknya basic knowledge tentang cara mengocok putih telur dan cara aduk balik, resiko kegagalannya sangat besar.
Penasaran dengan teksturnya dan takut cakenya tidak lembut karena kurang lemak? Jangan khawatir, cake ini super spongy, kalau ditekan dia kembali ke bentuk semula seperti sponge cake pada umumnya. Yang membedakan hanya kadar lemaknya jauh lebih rendah karena tidak ada kuning telur dalam adonannya.
|
Jenis cakenya sponge cake, metode pembuatan adonannya pakai metode chiffon. So, imagine the texture ;) |
Chocolate Cake
by Rina Laurence
Bahan-bahan Ingredients
- 300gr (10.5oz) putih telur egg whites
- 1 sdm sari lemon (perasan lemon) 1 Tbsp lemon juice
- ⅔ cup (160gr) gula pasir white sugar
- 1 cup (120gr) terigu protein rendah cake flour, spooned & leveled
- ¼ cup (±28gr) cokelat bubuk dutched dutched cacao powder
- 2 sdm whey protein concentrate/isolate*
- ¼ sdt garam ¼ tsp salt
- ⅓ cup (80ml) minyak vegetable oil
Cara Membuat Instructions
- Campur lalu ayak terigu, cokelat bubuk, whey protein powder, & garam sift flour, cacao powder, whey protein powder, & salt, set aside
|
Baking pakai measuring cups itu praktis, yang mau beli measuring cup seperti pada foto ini dan perlengkapan baking lainnya bisa check instagram saya di @recipesbyrina |
- Kocok putih telur speed rendah sampai berbusa-busa, masukkan sari lemon, lanjutkan mengocok sampai berbuih-buih dan mulai kelihatan putih. Masukkan gula dalam 3 tahap sambil terus mengocok putih telur sampai kelihatan mengkilap dan kaku (stiff peak). Beat egg whites until looks bubbly, add the lemon juice and continue beating until super foamy. Beat in sugar gradually in 3 batches and keep beating until it looks shiny and stiff.
|
Tahap pengocokan putih telur |
- Ambil adonan putih telur secukupnya dan campurkan dengan campuran terigu, aduk rata, beri sedikit minyak, aduk rata. Spoon a little bit of the meringue (egg white mixture) into the flour mixture, add a little bit of the oil and mix well.
- Ambil sepertiga bagian putih telur, campurkan ke adonan berwarna coklat, aduk balik, beri sedikit minyak, aduk balik sampai rata. Ulangi langkah ini sampai putih telurnya habis dan adonan tercampur rata. Lakukan dengan cepat dan pasti, AWAS, JANGAN SAMPAI ADONAN TURUN! Fold ⅓ of the remaining egg white meringue into the chocolate mixture, add a little bit of the oil and fold until well incorporated. Repeat this step until no more meringue is left. Do it gently but sure, pay attention to aeration.
- Tuang adonan ke loyang tube (tulban) diameter 20cm, panggang segera di suhu 180°C selama 20 menit lalu lanjutkan memanggang di 160°C selama 15 menit . Transfer the batter into 8" (20cm) tube pan, bake in a preheated oven at 350°F/180°C for 20 minutes, continue baking for another 15 minutes at 320°F/160°C until done.
- Diamkan cake di dalam oven sekitar 10 menit barulah dinginkan di cooling rack sampai benar-benar dingin. Lebih nikmat setelah dibiarkan di suhu ruang semalaman sebelum dimakan. Potong-potong saat akan disajikan. Let the cake sit in the oven for around 10 minutes, transfer onto cooling rack and let cool completely.
|
Proses cooling
Jangan lupa turunkan suhu setelah memanggang 20 menit ya, supaya hasil akhirnya ngga retak begini |
Note:
- 300gr putih telur didapatkan dari ±7 butir telur utuh, silahkan timbang sendiri ya, saya tidak tahu pasti berapa jumlah telurnya karena pakai stock putih telur sisa bikin kue kering, jadi tinggal tuang & timbang saja.
- Saya bikin cake ini pakai putih telur DINGIN dari lemari es tanpa didiamkan dulu. Saya sarankan Anda bikin cakenya pakai putih telur suhu ruang. Saran ini bukan karena khawatir ngga mengembang, putih telur dingin bisa tetap mengembang ko, tapi sumpah mixer putih telur dingin sampai stiff peak butuh waktu luamaaa banget, jadi lebih baik gunakan putih telur suhu ruang saja kecuali jika Anda ingin merasakan derita yang sama haha.
- Whey protein powder tidak wajib digunakan, tidak akan berpengaruh pada tekstur maupun rasa, gunanya hanya untuk menambah kadar protein saja bagi yang sedang dalam pola makan tinggi protein seperti saya ;)
- Sari lemon bisa diganti dengan CTT (cream of tartar) dengan takaran ⅓nya, 1sdt untuk satu resep ini. Alternatif lain pengganti sari lemon adalah plain yogurt dengan takaran yang sama seperti di resep. Jangan pakai yogurt drink (minuman botolan rasa yogurt), yogurt yang saya maksudkan adalah yang kental tanpa rasa.
- Simpanlah cake ini di WADAH BERSIH TERTUTUP DI SUHU RUANG, jangan disimpan di lemari es. Dengan kondisi penyimpanan yang baik, cake ini bisa bertahan lembutnya lebih dari 3 hari.
- Sekali lagi saya ingatkan, meskipun bahan-bahan dan langkah pembuatannya sangat sederhana, resep ini bukan untuk pemula. Jika Anda pemula, silahkan cari tahu dulu cara mengocok putih telur yang benar dan teknik aduk balik sebelum mencoba resep ini. Bisa cari di YouTube dan perhatikan caranya, setelah ada gambaran cara mengocok putih telur dan teknik aduk balik, barulah coba praktekkan resep ini. Good luck ;)
|
Lembutnya tahan lama... |
PENTING
Untuk menakar bahan-bahan, saya menggunakan US standard measuring cups (1 cup = 240ml, 1sdm = 15ml) atau timbangan digital. Untuk hasil maksimal, gunakanlah peralatan standard untuk baking (measuring cups/timbangan dapur digital), jangan sendok makan atau gelas minum karena beda design sudah pasti takarannya berbeda.
SHARING boleh, MALING ga boleh dong yaa. Stop pencurian konten, jadilah orang yang bangga akan karya sendiri, jangan cuma jiplak mentah alias copy-paste dari blog orang lain. Jika postingan ini bermanfaat dan Anda suka, silahkan share dengan cara klik tombol sosial media (facebook, whatsapp, G+, twitter, pinterest, dll) yang ada di blog ini tanpa mengkopi dan mengupload ulang konten dari sini ke blog atau sosial media milik Anda.